27.2 C
Jakarta
Friday, September 26, 2025

Tragedi di Karangroto: Sakit Hati yang Berujung Hilangnya Nyawa Ibu Ika

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

SEMARANG, Update87.com || Warga Perum Banjardowo, Karangroto, Kecamatan Genuk, dikejutkan oleh kabar memilukan. Seorang wanita bernama Ika Rahmawati (43) ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Kamis (18/9/2025). Hidupnya terenggut dengan kejam hanya karena sebuah persoalan uang gadai yang berujung pada dendam.

Pelaku, Lukman Listianto (30), yang semula datang dengan maksud menebus motor yang digadaikan, malah berubah menjadi sosok yang tega merampas nyawa. Semua bermula ketika korban menolak permintaan keringanan bunga.

“Pelaku merasa sakit hati. Awalnya hanya urusan gadai motor Rp6 juta, tapi kemudian berkembang jadi pertikaian. Dari situlah muncul niat jahat pelaku,” ungkap Wakasatreskrim Polrestabes Semarang, AKP Agung, saat merilis kasus ini, Kamis (25/9).

Cekcok di ruang tamu berubah jadi detik-detik mencekam. Dengan alasan hendak ke kamar mandi, pelaku menyusun rencana busuk. Begitu keluar, ia menyerang korban, membekap lehernya hingga korban tak berdaya. Dalam hitungan menit, napas terakhir Ika melayang—nyawanya direbut oleh tangan yang diliputi emosi dan amarah.

Tragisnya, sebelum pergi, pelaku sempat menggondol perhiasan korban berupa dua kalung. Kepada rekannya yang ikut datang, pelaku bahkan berbohong, mengatakan korban jatuh usai berwudhu. “Dia minta temannya membantu memindahkan korban ke kamar, seolah-olah hanya pingsan,” jelas Agung.

Namun kebenaran tak bisa disembunyikan. Rekaman CCTV rumah menjadi saksi bisu yang membuka siapa pelaku sebenarnya. Rekannya FWK terbukti tidak terlibat dan kini hanya berstatus saksi.

Usai melakukan kejahatan, pelaku masih sempat menenangkan diri di Pantai Cipta, sebelum akhirnya ditangkap di rumah mertuanya. Polisi menjeratnya dengan pasal 365 ayat (3) KUHPidana dan/atau pasal 338 KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Tragedi ini menyisakan luka mendalam. Seorang ibu harus kehilangan nyawa karena keangkuhan dan dendam yang membutakan hati. Sebuah pengingat bahwa amarah yang tak terkendali bisa berubah menjadi bencana yang merenggut segalanya.
( Editor, Adi & Tim Update 87. Jateng)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

sekabet girişSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel GirişPinbahisSekabetSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel Giriş