Medan, Update87.com
Kader-kader militan PDI Perjuangan menyampaikan pernyataan sikap terkait suksesi kepemimpinan PDI Perjuangan Kota Medan Periode 2025-2030 yang akan berlangsung dalam beberapa Minggu ke depan di Zwei Coffee Jalan Bromo No. 46 Medan, Rabu (10/9/2025) malam.
Pernyataan sikap yang dibacakan oleh Korlap PDI-P Medan Denai, Kecamatan Medan Denai Benny Simbolon didampingi para kader- kader militan PDI Perjuangan isinya sebagai berikut :
1. Kami akan tegak lurus dengan setiap keputusan/penetapan pucuk pimpinan PDI Perjuangan baik di tingkat DPD Sumut maupun DPC Kota Medan.
2. Kami menolak dengan tegas calon yang diusung kelak memimpin PDI Perjuangan Kota Medan kedepannya yang mana apabila ada calon tersebut pernah dikabarkan didalam Sidang Segketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi tahun 2024 terindikasi ataupun terafiliasi dengan Calon Presiden/Wapres yang tidak diusung PDI Perjuangan pada perhelatan Pemilihan Presiden/Wapres RI pada tahun 2024.
Sebagai Partai Pelopor, PDI Perjuangan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk tidak menetapkan calon yang terindikasi sebagai penghianat dan juga terindikasi bermain dua kaki dalam perhelatan Pilpres 2024 dan tidak tegak lurus terhadap keputusan partai.
3. Kami melihat dan menyaksikan adanya video yang beredar di Media Sosial, ada oknum ataupun calon yang diusulkan untuk memimpin DPC PDI Perjuangan Kota Medan disinyalir bermanuver dengan cara mengundang (mengumpulkan) PAC PDI Perjuangan se Kota Medan pasca sidang pleno dan juga adanya dugaan keterlibatan mahasiswa (pakai Almamater Kampus) dalam hal penyampaian visi misi calon ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan 2025-2030, di mana oknum calon ketua tersebut membuat acara yang bertajuk “Do’a untuk Keselamatan Bangsa bersama Rekan Juang dan Tokoh Agama/masyarakat serta Mahasiswa di Kota Medan”.
“Tentunya ini kami anggap merupakan suatu pelanggaran yang melanggar Intruksi Ketua Umum Nomor 44/IN/DPP/IX/2025 tertanggal 02 September 2025 dan indikasi pelanggaran tersebut tertuang pada Point ke-3 yang berbunyi “Setiap Anggota dan Kader Partai dilarang melakukan Manuver politik yang mengganggu soliditas partai, menghambat persiapan maupun pelaksanaan konferensi dan musyawarah, ” tegasnya.
4. Dan juga kami melihat dan menyaksikan adanya oknum anggota dewan Kota Medan Fraksi PDI Perjuangan yang merusak citra dan wibawa partai yang diduga melakukan pemerasan kepada pengusaha dan sudah diperiksa di Kepolisian Sumatera Utara dan kini sedang diperiksa di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, dan banyak lagi masalah-masalah yang diduga ditimbulkan oknum dewan itu yang membuat rusaknya citra dan marwah partai.
“Untuk itu kami kader militan memohon kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. HC Hj. Megawati Soekarno Putri untuk menertibkan/memberikan sanksi sesuai AD/ART oknum dewan itu agar kembalinya marwah dan citra partai lebih baik, ” pintanya.
Kader militan PDI Perjuangan berharap secara khusus kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. HC Hj. Megawati Soekarno Putri untuk melihat dan mengamati rekam jejak calon yang ditetapkan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan masa bakti 2025-2030.
“Semoga harapan yang kami sampaikan ini dapat tersampaikan kepada ibu Megawati dan kami kader-kader militan sangat berharap janganlah ditetapkan/dipilih penghianat di dalam tubuh partai untuk memimpin PDI Perjuangan Kota Medan kedepannya, karena itu dapat merusak sistem kaderisasi dan meritokrasi yang selama ini telah dijalankan didalam internal partai, ” pungkasnya. (Endan)