Medan, Update87.com
M. Aldi Sayhputra (28) mengaku masih trauma bahkan ketakutan mengenang aksi pembacokan atau penikaman dilakukan sekelompok pelaku begal yang merampas sepeda motor dan Handphone miliknya. Ketakutannya itu juga dirasakan masyarakat sehingga berharap polisi khususnya Polsek Medan Tembung segera menangkap pelakunya.
Hal itu disampaikan warga Jalan Sekata / Jalan Setia Jadi, Kelurahan Gelugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan ini saat ditemui di kediamannya, Rabu (3/9/2025).
Aldi mengaku bahwa ia sudah memberikan keterangan kepada polisi dari Polsek Medan Tembung terkait kejadian yang menimpanya. Bahkan, salah satu pelaku dikenali. “Aku ingat betul bang, ku lihat salah satu pelaku yang menyerangku duluan itu berinisial G. Dia mengatakan “Mati Kau” sambil memukulku. Kemudian baru teman-temannya yang kali,” beber Aldi.
Selain G, salah seorang pelaku lainnya juga seperti dikenal Aldi, yang ternyata sudah sering datang ke kawasan itu menemui pacarnya bernama Putri. Ia mengenalnya melalui suara teriakan pelaku yang akan membunuh korban. “Inisialnya, DG. Dia ini suaranya yang paling keras saat menyerangku dan mau membunuhku. Mereka sekitar 6 orang bang. Satu orang pelaku lainnya dugaanku yang biasa dipanggil si ‘Bebek’,” ungkap Aldi.
Anak kedua dari dua bersaudara ini pun telah melaporkan ke polisi bahwa para pelaku tinggal di kawasan garapan Laud Dendang, Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan. Meski telah membeberkan dengan jelas keberadaan pelaku dan beberapa identitas pelakunya, namun Polsek Medan Tembung hingga kini belum mampu menangkap seorang pun pelakunya.
Sementara Aldi masih merasakan ketakutan atas keberadaan pelaku yang masih berkeliaran. Bahkan luka tusukan benda tajam yang membuatnya nyaris kehilangan nyawa ini masih dirasakan.
“Alhamdulillah kondisi saya sudah mulai membaik bang. Tapi kepala saya masih pusing karena dipukuli. Kemudian bagian punggung yang bekas ditusuk senjata tajam sering nyeri sampai ke bagian pinggul rasa sakitnya,” tutur Aldi.
Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju Tarigan ketika dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025) sore, mengatakan masih mencari keberadaan pelaku dan sedang memburunya.
Sementara Putri, pacar Aldi yang sempat diamankan polisi, sudah dibebaskan. Alasannya karena, dari hasil konfrontir terhadap Putri, Aldi mengatakan kalau Putri tidak ikut dalam penganiayaan tersebut. “Si Aldi sendiri yang mengakui kalau Putri nggak terlibat. Dan bukan Putri yang mengambil kunci sepeda motor Aldi. Saat ini kita masih memburu pelaku,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, M. Aldi Syahputra, warga Jalan Sekata/Jalan Setia Jadi, Kota Medan, bersimbah darah usah dibegal di kawasan Laud Dendang, tepatnya di Lahan Garapan Jalan Simpang Bejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada Minggu 17 Agustus 2025.
Pagi itu, bertepatan di hari Kemerdekaan RI, korban janjian ketemu dengan pacarnya, Putri. Namun ketika tiba di lokasi, korban didatangi sekitar 6 orang pelaku lalu merampas sepeda motor Ganda Vario merah BK 3747 AHL. Korban dibantai dengan luka tusukan atau ditebas menggunakan senjata tajam dibagian punggungnya.
Akibatnya, korban terjatuh bersimbah darah. Sementara pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor beserta Handphone (HP) Vivo milik korban. Oleh warga, Aldi dibawa ke Rumah Sakit Haji Medan untuk mendapatkan pertolongan. Karena kondisi lukanya serius, orangtua korban bernama, Icwan Maksum (63) membuat laporan resmi ke polisi dengan bukti lapor Nomor : LP/B/1278/VIII/2025/SPKT/POLSEK MEDAN TEMBUNG/POLRESTABES MEDAN.
Aksi ini menambah sederetan kasus begal atau perampokan yang kerap terjadi di kawasan Laud Dendang, khususnya di lahan garapan Desa Sampali. Rahman (40), warga sekitar mengaku jika kawasan di garapan tersebut semakin mengerikan. Pasalnya, kelompok Grandong yang cukup terkenal melakukan aksi perampokan sudah kembali pasca bebas dari penjara. Hal ini lah yang membuat Rahman dan warga sekitar semakin cemas.
“Udah cukup terkenal mereka ini, dan sudah bolak-balik masuk penjara. Terakhir yang mereka rampok di situ pengendara Ojol (ojek online), mohon lah polisi bertindak tegas,” pintanya. (Endan)