Bandar Lampung || Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gerbang Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025). Aksi yang sempat diwarnai ketegangan itu akhirnya berlangsung kondusif dan berakhir damai.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), turun langsung menemui massa aksi. Kehadiran gubernur membuat suasana berangsur tenang. Para pengunjuk rasa kemudian duduk bersila di jalan aspal dan berdialog secara terbuka dengan pemerintah.
“Kami hadir bukan untuk memadamkan suara kalian, tapi untuk mendengarkan dan bersama mencari solusi,” ujar Gubernur Rahmat Mirzani Djausal di hadapan mahasiswa.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menegaskan bahwa pemerintah sejak awal mengedepankan pendekatan persuasif. “Mahasiswa adalah bagian dari keluarga besar Lampung. Mereka generasi penerus yang akan mewarisi tongkat estafet kepemimpinan daerah ini,” katanya.
Sehari sebelumnya, seruan aksi sempat ramai di media sosial. Menariknya, ajakan demonstrasi itu juga disambut sejumlah akun resmi pemerintah dan influencer lokal yang mendorong agar aksi berlangsung damai dan tertib. Hal tersebut menunjukkan adanya kesadaran bersama untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat.
Langkah simpatik Pemprov Lampung, termasuk mendengarkan aspirasi secara langsung, terbukti efektif meredam potensi kericuhan. Massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan tuntutan.
Aksi damai ini menjadi catatan penting bahwa Provinsi Lampung mampu menghadirkan praktik demokrasi yang matang, dengan ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat.(pep)