KUDUS, Update 87.com || RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus resmi memulai pembangunan Gedung Stroke dan Onkologi serta renovasi Gedung Emergency Department (GEDI) melalui seremoni groundbreaking di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Jumat (15/8/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati Bellinda Birton, serta Ketua TP PKK Endhah Sam’ani Intakoris
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, Abdul Hakam, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Kudus. “Anggarannya sebesar Rp44 miliar untuk pembangunan Gedung Stroke, sedangkan renovasi GEDI menelan biaya Rp6,5 miliar yang bersumber dari APBD dan Dana Hibah Kesehatan (DHK),” ujarnya.
Menurut Abdul Hakam, kebutuhan fasilitas penanganan stroke di Kudus sudah sangat mendesak. Selama ini, sekitar 1.000 pasien stroke setiap tahunnya harus dirujuk ke rumah sakit di Semarang karena keterbatasan fasilitas.
“Dengan gedung baru ini, pasien stroke dapat langsung ditangani di Kudus sehingga penanganan menjadi lebih cepat dan efektif,” ungkapnya.
Selain itu, kapasitas IGD juga akan ditingkatkan signifikan. “Dari semula hanya sekitar 20 tempat tidur, nantinya akan bertambah menjadi lebih dari 60 tempat tidur. Ini untuk mengakomodasi lonjakan pasien yang membutuhkan layanan gawat darurat,” tambahnya
Gedung baru ini akan dilengkapi fasilitas penanganan terpadu, mulai dari ruang perawatan intensif stroke, layanan kanker (onkologi), hingga rencana pengembangan fasilitas jantung dan penyakit saraf pada 2026–2027.
“Kami ingin menghentikan rujukan ke luar daerah sebisa mungkin. Pasien cukup datang ke sini dan langsung mendapatkan layanan lengkap,” jelas Abdul Hakam.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dalam sambutannya menekankan pentingnya pengawasan bersama agar proyek ini berjalan sesuai spesifikasi, tepat mutu, tepat administrasi, dan selesai tepat waktu
“Ini adalah investasi kesehatan jangka panjang bagi masyarakat Kudus,” tegasnya.
Pembangunan Gedung Stroke dan Onkologi serta renovasi GEDI ditargetkan selesai dalam waktu empat hingga lima bulan. Abdul Hakam optimistis seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum akhir 2025, sehingga layanan baru bisa segera beroperasi.
Dengan hadirnya fasilitas ini, diharapkan angka kesembuhan pasien stroke meningkat, waktu penanganan lebih singkat, dan beban rujukan ke rumah sakit luar daerah berkurang drastis.
(Nazar Kabiro Kudus Update 87 jateng)