29.6 C
Jakarta
Friday, September 26, 2025

Bupati Pati Sadewo cabut keputusan Kontroversial lainnya, setelah batalkan kenaikan PBB 250 persen

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

Pati, Update87.com|| para pendemo dari beberapa aliansi di kabupaten Pati mengatakan, mencabut beberapa kebijakan merupakan alasan klasik setelah rencana demo tanggal 13 Agustus 2025 terus menggema dan donasi Air mineral terus mengalir bagaikan grojogan sewu ujar salah satu penggagas demo yang enggan di sebutkan namanya “ini murni dari nurani rakyat pak wartawan,” serunya dengan lantang

Sadewo resmi mencabut dan memutuskan serta mengembalikan sistem pembelajaran di kabupaten Pati menjadi 6 hari sekolah kebijakan itu cuman berlaku sepekan saja, terhitung mulai 11 Agustus 2025 kembali seperti sedia kala, kebijakan ini tercantum dalam surat keputusan (SK) nomor. 400.3.1/303/M yang di tandatangani 8/8/2025

SK tersebut secara simbolis di serahkan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Andrik Sulaksono, kepada ketua pengurus cabang Nahdlatul ulama (PCNU) kabupaten Pati, KH. Yusuf Hasyim, jumat 8/8/2025 siang hari, penyerahan ini berlangsung di kantor PCNU Kabupaten Pati.

“Ada keinginan kuat masyarakat pati untuk tetap menjadi 6 hari bersekolah, agar TPQ Madin tetap berjalan baik, ” ungkap Pak Kyai Yusuf Hasyim di kantor nya

Kebijakan 5 hari sekolah yang di mulai pada 14 juli 2025, sempat menuai kritik pedas dan kekawatiran dari masyarakat kabupaten Pati, kekawatiran tersebut sangat beralasan yaitu sangat terganggu kegiatan pendidikan keagamaan seperti TPQ (Taman Pendidikan Al-quran) dan Madrasah Diniyah (Madin) dengan kebijakan tersebut anak anak menjadi kelelahan dan tidak maksimal dalam mengikuti kegiatan keagamaan selepas pulang sekolah.

“Ketika penerapan 5 hari sekolah, anak anak untuk hadir di TPQ/Madin anak anak sudah sangat lelah ,” jelas KH Yusuf Hasyim.

“Selain itu hari libur sabtu yang semestinya dimanfaatkan untuk kegiatan produktif ternyata lebih banyak di gunakan untuk bermain gedget bukan untuk belajar, namun banyak di gunakan main Handphone dan Game ,” lanjut pak Kyai

“Di SK bupati ada penguatan karakter di luar sekolah, satuan pendidikan bisa berkolaborasi dengan lembaga keagamaan, sesuai agamanya masing masing, ” ungkap Pak Kyai Yusuf Hasyim

” Pengelola TPQ – Madin sudah berjalan lama dimasyarakat, jadi sebenarnya tidak ada masalah dan tidak membebani anggaran,” lanjut pak kyai

“Terimakasih telah menerima masukan dari tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, dan evaluasi dilapangan. Ini merupakan keputusan yang terbaik untuk pendidikan di kabupaten Pati, agar semua berjalan dengan lancar dan baik untuk semua masyarakat Pati, terutama pendidikan keagamaan TPQ – Madin, “pungkasnya KH. Yusuf Hasyim.

Bupati Sadewo selain mencabut 5 hari sekolah dan dalam sepekan ini juga mencabut kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB – P2) hingga 250 persen yang sempat menimbulkan aksi dari masyarakat kabupaten Pati dan akan di tindak lanjuti dengan aksi turun kejalan/ Demo yang di rencanakan pada tanggal 13 Agustus 2025

( Red , Adi – Nur Tim Update87 jateng)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

sekabet girişSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel GirişPinbahisSekabetSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel Giriş