27.2 C
Jakarta
Friday, September 26, 2025

Ratu Sima dan Jejak Agama Buddha Masa Lalu di Jepara

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img
  • Ratu Sima dan Jejak Agama Buddha Masa Lalu di Jepara

 

 

Pada artikel sebelumnya telah dibahas peta sebaran umat Buddha Jepara. Namun, umat Buddha yang “ada” di Jepara saat ini menurut para sesepuh baru tumbuh dan berkembang pada tahun 1965. Lalu, apakah ada jejak agama Buddha di Jepara sebelum tahun 1965?

 

Jauh sebelum Indonesia “ada” kerajaan-kerajaan besar pernah berjaya di Bumi Nusantara. Kabupaten Jepara menjadi salah satu pusat kerajaan yang pernah berjaya. Kerajaan Sima Kalingga dengan Ratu Sima sebagai penguasa.

 

Tetapi, sejarah kadang menjadi kabur, sampai saat ini letak keberadaan Kerajaan Sima Kalingga masih menjadi misteri. Tak banyak peninggalan ditemukan. Menurut cerita salah satu warga di Jepara, puluhan tahun lalu pernah ditemukan sebuah mahkota dari emas, mahkota ini pun sampai saat ini belum jelas keberadaanya. Begitu juga dengan Ratu Sima yang kebenaran kisahnya belum jelas. Lalu bagaimana kisah antara Kerajaan Kalingga dengan Ratu Sima?

 

Sejarah

 

Menurut catatan sejarah, Ratu Sima adalah istri Kartikeyasinga yang menjadi raja Kalingga antara tahun 648 sampai dengan 674 M. Ayahanda Kartikeyasinga adalah Raja Kalingga yang tidak di ketahui namanya, memerintah antara tahun 632 sampai dengan 648 M.

 

Sementara itu ibunda Kartikeyasinga berasal dari Kerajaan Melayu Sribuja. Raja Melayu Sribuja – yang dikalahkan Sriwijaya tahun 683 M – adalah kakak dari ibunda Kartikeyasinga Raja Kalingga.

 

Ratu Sima, pemeluk agama Hindu Siwa, semula adalah wanita di belakang layar ketika suaminya, Kartikeyasinga, menjadi Raja Kalingga sejak tahun 648. Saat Kartikeyasinga wafat tahun 674, Ratu Sima mengambil alih posisi suaminya sebagai raja sampai dengan tahun 695 M dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara.

 

Pada masa kepemimpinan Ratu Sima, Kerajaan Sima Kalingga mencapai puncak kejayaan. Ratu Sima tercatat sebagai pemimpin yang jujur dan tegas. Ketegasan Ratu Sima tidak hanya terdengar di Kalingga saja, tetapi sampai ke negeri-negeri seberang.

 

Tak hanya itu, dalam hubungan keagamaan Ratu Sima juga terkenal sebagai sosok yang toleran. Meskipun Ratu Sima memeluk agama Hindu Siwa, agama Buddha juga berkembang dan berdampingan dengan agama lain pada masa itu.

 

 

ZnL

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

sekabet girişSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel GirişPinbahisSekabetSekabetSekabetSekabet GirişSekabet Güncel Giriş