China Sudah Resmi Memulai Ekspor Mobil Bekas ke 1O Negara Mitra
Ekspor mobil bekas China ke negara-negara mitra Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) terus meningkat, dengan nilai transaksi lebih dari 1 miliar yuan .
Kesepakatan ini ditandatangani pada acara perdagangan yang diadakan pada hari Rabu di Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan di China barat daya, yang mencerminkan meningkatnya permintaan global akan kendaraan bekas berkualitas dari China dengan harga yang kompetitif. Peningkatan ini menyusul pembukaan penuh ekspor mobil bekas China pada bulan Maret 2024, sehingga mempercepat akses ke pasar negara-negara BRI yang mengalami pertumbuhan konsumsi kendaraan. Peningkatan permintaan terlihat jelas pada Konferensi Pencocokan Penawaran dan Permintaan Ekspor Mobil Bekas Sichuan yang perdana.
Acara ini menarik hampir 40 kelompok dagang dan pembeli dari 10 negara termasuk Rusia, Iran, Vietnam, dan Nigeria. “Pembeli datang dengan kebutuhan pembelian yang jelas,” kata Huang Ruoyu, yang mengepalai cabang ekspor mobil bekas dari Asosiasi Dealer Mobil China. Ia menambahkan bahwa negara-negara mitra BRI yang saat ini tengah meningkatkan pasar otomotif mereka semakin menyukai penawaran hemat biaya dari China. Wakil Presiden Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia-Asia Georgii Ruabtsev menggambarkan acara tersebut sebagai “jembatan” untuk memenuhi permintaan global, dan bahkan mengusulkan platform perdagangan mobil bekas bersama antara China dan Rusia. Perwakilan Persatuan Dealer dan Pameran Mobil Teheran Iran, Iman Ashtari Talkhestani, juga menyoroti peluang investasi, dengan mencatat bahwa pasar mobil bekas Iran tumbuh pesat dan menjanjikan keuntungan tinggi dalam jangka pendek dan panjang.
Menurut Qiao Fang, Wakil Direktur Departemen Perdagangan Provinsi Sichuan, provinsi tersebut mengekspor lebih dari 10.000 mobil bekas senilai 1,4 miliar yuan dari Januari hingga April 2025, naik 32 persen dari tahun ke tahun. Ia menambahkan bahwa ekspor mobil bekas telah menjadi pendorong baru pertumbuhan perdagangan luar negeri Sichuan. Pada konferensi tersebut, Sichuan juga merilis daftar peluang kerja sama luar negeri dan konvensi disiplin industri, selain mendirikan pusat kontak di enam negara untuk memperkuat rantai pasokan global yang berkelanjutan. Tiongkok mulai mengekspor mobil bekas pada Mei 2019, dengan perluasan pada akhir 2022 yang memungkinkan Sichuan juga mengekspor kendaraan bekas.
ZnL